Dinamika kehidupan yang terus berkembang mendorong mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kemampuan. Pengembangan kemampuan mahasiswa tidak hanya difokuskan pada kemampuan akedemik saja. Akan tetapi, kemampuan emosional dan spiritual juga penting untuk ditingkatkan. Pengembangan kemampuan secara akademik yang lebih bersifat teoritis bisa diperoleh di bangku kelas, sedangkan kemampuan emosional dan spiritual bisa dikembangkan melalui keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi-organisasi kemahasiswaan di dalam kampus maupun ektra kampus. Berorganisasi di Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) bukan menjadi tujuan akhir. Jika menganggapnya sebagai tujuan akhir, tentu akan menjadi mahasiswa abadi, hal ini tidak ingin kita harapkan.
Ormawa adalah organisasi kemahasiswaan yang dibentuk di tingkat mahasiswa. Tujuan dibentuknya Ormawa adalah untuk mengembangkan softskills mahasiswa yang tentunya bisa jadi tidak didapat dibangku kuliah. Ormawa meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi (HMJ/P). Masing-masing Ormawa mempunyai peran yang berbeda-beda, DPM sebagai lembaga legislatif dan normatif di tingkat fakultas dan juga berfungsi penampung, menganalisis, dan penyalur aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas, sementara BEM berfungsi sebagai lembaga eksekutif di tingkat fakultas, dan HMJ/P sekarang familiar dengan nama Himpunan Mahasiswa (Hima) memiliki peran sebagai pelaksana kegiatan kemahasiswaan yang bersifat penalaran keilmuan di jurusan/prodi dan program studi masing-masing.
Fakultas dan Ormawa merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam Fakultas sendiri untuk menjalankan perannya terutama berkaitan dengan birokrasi yang melibatkan mahasiswa secara langsung tidak dapat dilakukan secara individual, melainkan bersinergi dengan Ormawa dalam rangka peningkatan kemampuan mahasiswa dan pengembangan profesi yang lebih profesional.Â